Minggu, 03 April 2011

Klinik Tanaman

PENGERTIAN KLINIK TANAMAN

Klinik tanaman adalah : Suatu wadah dimana terjadinya suatu pelayanan masyarakat yang berhubungan dengan gangguan pada tanaman yang diusahakan. Klinik tanaman juga bisa diartikan sebagai suatu wadah keprofesian bagi para mahasiswa/mahasiswi untuk bisa memperdalam bidang ilmu khususnya di HPT dan Umumnya di dunia pertanian ataupun alam terbuka.

Klinik Tanaman bertujuan menghadapi masalah tanamn sakit atau tanaman yang terserang hama dan hama tersebut harus diatasi (tentu dilihat dari penyakitnya terlebih dahulu). 

Perbedaan antara Endemik dan Pandemik, yaitu : jika endemik hama atau patogen penyebab penyakit itu terus ada (berkelanjutan). Sedangkan, pandemik itu sendiri merupakan peledakan penyakit.

  • FUNGSI KLINIK TANAMAN
Klinik tanaman mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Menyebarkan teknologi PHT kepada petani dan instansi lain.
  2. Wadah bagi staf pengajar dan mahasiswa untuk menangani permasalahan hama dan penyakit di lapangan.
  3. Wadah mekanisme respon bagi masyarakat yang dialami petani.


    Untuk dapat mengetahui penyakit yang menyerang pertanaman yang dibudidaya dapat dibawa ke klinik tanaman. Tentu saja ada langkah-langkah yang harus dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut :
    • CARA MENGAMBIL CONTOH TANAMAN
    1. Ambil bagian tanaman yang sakit disertai dengan hamanya.
    2. Kemudian, masukkan ke dalam wadah.
    3. Beri label pada wadah yang telah anda masukkan tanaman yang sakit tadi (tanggal, lokasi, jenis tanaman, umur tanaman).
    4. Buat catatan kecil mengenai gejala serangan yang diakibatkan oleh hama tersebut. Misal, Hama Erionata thrax merupakan hama penggulung daun pisang. Hama ini menyebabkan daun pisang menggulung. Hama ini memakan pinggiran daun pisang.
    5. Ambil hama tanaman untuk makanan hama tersebut.
    6. Usahakan cepat sampai ke laboratorium (klinik tanaman) untuk di periksa.
    7. Jika, hama masih stadia larva, dipelihara sampai menjadi imago.
    • CARA MENGAMBIL SAMPLE PENYAKIT
    1. Ambil bagian tanaman yang sakit.
    2. Masukkan ke dalam wadah/kantong plastik (bila gejalanya kering, maka diberi tisu basah dan sebaliknya).
    3. Beri Label (tanggal, lokasi, Jenis, Umur tanaman)
    4. Perlakuan apa yang pernah diberikan. 
    5. Buat catatan mengenai gejala serangan, sebarannya, bentuk gejala.
    6. Masukkan ke dalam wadah.
    7. Segera bawa ke lab. untuk diperiksa/dibiakkan ke dalam media.

    Cara Menemukan Kehadiran Patogen

    Kehadiran patogen menjadi sesuatu yang sangat penting sebagai bukti. Kehadiran patogen dapat diketahui secara langsung dan tidak langsung. Patogen-patogen yang berukuran makroskopis di permukaan jaringan seperti badan buah jamur berukuran besar. Dalam beberapa hal diperlukan lup kecil untuk melihat kehadiran struktur patogen. Dalam banyak kasus patogen berukuran mikroskopis, sehingga untuk melihat kehadirannya mikroskop seperti kebanyakan jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri sebelum dilihat dibawah mikroskop sering harus diisolasi terlebih dahulu. Virus dan viroid, kehadirannya dilihat dibawah mikroskop elektron. Dalam perkembangannya deteksi patogen memanfaatkan hasil penemuan pada berbagai  bidang ilmu dasar sebagai contoh adalah serologi dan uji DNA 

    1. Langsung pada Permukaan Tanaman

    Beberapa patogen yang makroskopis strukturnya dapat dilihat secara langsung pada permukaan tanaman. Golongn gulma seperti tali putri yang menginfeksi banyak tanaman pagar seperti teh-tehan;  gulma setan yang menginfeksi tanaman jagung; dan benalu yang banyak menginfeksi pepohonan merupakan contah yang jelas. Beberapa jamur juga menampakan struktur makroskopis pada permukaan pangkal batang pohon yang diserang seperti jamur akar putih pada karet dan jamur lingsi pada pangkal batang kelapa sawit dan berbagai jenis pepohonan

    2. Menggunakan Lup 

    Beberapa patogen seperti penyebab penyakit karat pada daun dengan cara langsung hanya akan terlihat sebagai tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan daun. Pada pengamatan dengan menggunakan lup, maka strukturnya akan tampak lebih jelas. Dengan menggunakan lup struktur patogen dapat diperbesar 10X. Hal ini cukup membantu dalam melihat struktur badan buah yang berukuran kecil.

    3. Menggunakan Mikroskop cahaya

    Kebanyakan patogen berukuran sangat kecil sehingga untuk pengamatannya perlu bantuan mikroskop. Patogen dapat secara lngsung diambil dari permukaan inang kemudian dilihat di bawah mikroskop. Pada permukaan tanaman yang bergejala ditempeli dengan selotip berwarna bening kemudian dilihat di bawah mikroskop. Dalam banyak hal sering digunakan cairan supaya benda tampak lebih jelas. Pada gelas preparat diberi setetes air. Dengan menggunakan jarum yang runcing bagian yang bergejala dikorek-korek,  hasil korekan diletakkan pada tetesan air dan ditutup dengan gelas preparat, kemudian diamati di bawah mikroskop. Sering untuk menemukan patogen, jaringan tanaman perlu diperlakukan secara khusus sehingga patogen dapat hadir. Kebanyakan patogen golongan jamur memerlukan kelembapan yang tinggi, untuk itu jaringan perlu dilembabkan terlebih dahulu, baru kemudian diambil struktur patogennya untuk diamati. Sering struktur yang dijumpai hanya misellium, untuk itu perlu digunakan vitamin atau mineral tertentu supaya jamur dapat membentuk struktur yang dikehendaki dalam diagnosis. Misellium jamur Phytophthora akan dapat membentuk sporangium apabila diletakkan dalam liset tanah.

    Dalam banyak kasus, pada jringan yang bergejala sulit dijumpai, baik miselium maupun struktur lain. Apabila hal ini terjadi, maka diperlukan langkah isolasi. Isolasi perlu difahami merupakan langkah untuk mendapatkan struktur patogen secara murni. Dengan demikian apabila ternyata yang diperoleh hanya koloni yang berupa misellium saja, maka diperlukan langkah-langkah perlakuan khusus sehingga struktur yang dikehendaki dapat muncul.

    4. Menggunakan Mikroskop Elektron

    Jasad sub-mkroskopis seperti virus dan viroid kehadirannya dapat diketahui dengan menggunakan mikroskop elektron. Mikroskop elektron dapat memperbesar obyek sampai ratusan ribi kali. Bagian-bagian jamur dan bakteripun akan nampak sangat jelas dengan menggunakan mikroskop elektron.


    5. Menggunakan Reaksi Serologi

    Reaksi serologi merupakan reaksi antara antigen dan antibodi. Antigen adalah semua zat (dapat merupakan bagian patogen) yang dapat mengimbas terbentuknya antibodi dalam tubuh mamalia. Antibodi hanya dapat bereaksi dengan antigen sehingga dapat terjadi koagulasi atau presipitasi. Saat ini dikenal ada dua tipe antibodi, yaitu antibodi poliklonal dan monoklonal. Antibodi monoklonal dapat secara sensitif mendeteksi kehadiran strain patogen tertentu. Dengan memiliki antibodi yang diimbas oleh antigen yang berasal dari patogen tertentu, maka kehadiran patogen pada suatu bahan dapat dideteksi secara cepat dan akurat. Saat ini tehnik eliza banyak digunakan dalam reaksi serologi.

     Pentingnya Diagnosis

    Diagnosis merupakan proses yang sangat penting. Hasil diagnosis akan menentukan keberhasilan suatu pengelolaan penyakit tanaman. Kegagalan suatu diagnosis akan menyebabkan kegagalan dalam tahap pengendalian. Sebagai contah klasik dikemukakan oleh Fry (1982) pada pertanaman bit gula dipinggiran kota New York terjadi masalah kekerdilan tanaman. Dugaan awal kekerdilan tersebut disebabkan oleh karena kekurangan hara. Namun ternyata aplikasi pemupukan tidak menyelesaikan masalah. Konsultasi dengan ahli penyakit tanaman menyimpulkan bahwa tanaman terserang oleh nematoda Heterodera schachtii. Dengan demikian diagnosis yang baik harus memiliki efektivitas yang tinggi. Disamping itu diagnosis juga harus cepat.
    Keterlambatan hasil diagnosis karena berbagai hal dapat menyebabkan penyakit sudah berkembang pesat, sehingga hasil tidak dapat diselamatkan. Itulah kenapa klinik tanaman dibutuhkan dalam mendiagnosa penyakit.


    Sumber :
    Fry, W. 1982. Plant Disease Management
    http://www.google.com/kelemahankliniktanaman/blog.unila.ac.id/sudiono/files/2009/08/bab6-epi.doc -

     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar