Sabtu, 16 April 2011

DIAGNOSA VIRUS


Pengertian Virus
Virus merupakan salah satu faktor penyebab penyakit, contohnya HIV, influenza, flu burung, mosaik tembakau, dan virus kentang. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Ciri- ciri dan sifat virus, yaitu virus bukan merupakan tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme. Walaupun demikian, virus tampak seperti makhluk hidup hidup karena kemampuan berkembangbiaknya yang sangat luar biasa. Namun, virus bukanlah makhluk hidup dalam arti yang sesungguhnya.

Ciri- ciri dan sifat virus
      Virus bukan merupakan tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme. Walaupun demikian, virus tampak seperti makhluk hidup hidup karena kemampuan berkembangbiaknya yang sangat luar biasa. Namun, virus bukanlah makhluk hidup dalam arti yang sesungguhnya. Virus dapat bertahan hidup (tidak aktif) di luar sel inangnya, tetapi dapat berkembang biak dalam sel inang tertentu. Tanpa sel inang, virus tidak dapat menjalankan fungsi hidup untuk melakukan proses metabolisme. Virus tidak dapat mensintesis protein karena tidak mempunyai ribosom yang berperan sebagai ”mesin“ pembentuk protein. Untuk itu, virus harus menginfeksi sel inang dan menggunakan ribosom sel inang untuk mentranslasi duta ARN virus guna membentuk protein virus. 

       Virus tidak dapat menghasilkan atau menyimpan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). Virus disebut sebagai makhluk hidup peralihan, antara benda mati dan makhluk hidup. Virus memiliki sifat benda mati, yaitu dapat dikristalkan dan tidak berprotoplasma. Virus memiliki sifat makhluk hidup karena mampu berkembang biak dan mempunyai asam nukleat.
Ada beberapa cara untuk mendiagnosa suatu penyakit, antara lain:
1.    Isolasi agent penyebab penyakit tersebut dan analisa morfologinya,
2.    deteksi antibodi yang dihasilkan dari infeksi dengan teknikenzyme-linked  immunosorbent assay (ELISA), dan
3.    deteksi gen dari agent pembawa penyakit tersebut dengan Polymerase Chain Reaction(PCR).
4.    Sampel dapat disiapkan dalam awetan alkohol 70% dalam potongan kecil (0,5 cm), untuk PCR dan penggunaan formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologi.  
Teknik yang banyak dan lazim dipakai saat ini adalah teknik PCR. Teknik ini  sederhana, praktis dan cepat. Yang penting dalam teknik PCR adalah disain primer untuk amplifikasi DNA, yang memerlukan data sekuen dari genomagent yang bersangkutan dan software seperti yang telah diuraikan di atas. Disinilah Bioinformatika memainkan peranannya. Untuk agent yang mempunyai genom RNA, harus dilakukan reverse transcription (proses sintesa DNA dari RNA) terlebih dahulu dengan menggunakan enzim reverse transcriptase.
Setelah DNA diperoleh baru dilakukan PCR. Reverse transcription dan PCR ini bisa dilakukan sekaligus dan biasanya dinamakan RT-PCR. Teknik PCR ini bersifat kualitatif, oleh sebab itu sejak beberapa tahun yang lalu dikembangkan teknik lain, yaitu Real Time PCR yang bersifat kuantitatif.  Dari hasil Real Time PCR ini bisa ditentukan kuantitas suatuagent di dalam tubuh seseorang, sehingga bisa dievaluasi tingkat emergensinya. Pada Real Time PCR ini selain primer diperlukanprobe yang harus didisain sesuai dengan sekuenagent yang Bersangkutan.
Saat ini telah dikembangkan berbagai metode diagnosis virus diantaranya :
1.    Metode konvensional seperti histopatologi.
2.    PCR dan RT-PCR. Metode diagnosis dengan PCR mungkin merupakan salah satu metode yang paling cepat dan menjanjikan tingkat akurasi yang tinggi dibandingkan metode lain. 
 
Virus penyebab penyakit tumbuhan
Virus penyebab penyakit pada tumbuhan:
1.    Virus mosaik, menyerang tanaman kentang, tomat dan tembakau Citrus Vein Phloem Degeneratif (CVPD), menyerang jeruk.
2.    Virus tungro, menyerang tanaman padi.
3.    Potato Yellow Mosaic Virus (PYMV), menyerang tanaman kentang.
4.    Beans Yellow Mosaic Virus (BYMV), menyerang buncis.
5.    Cucumber Mosaic Virus pada ketimun
6.    PStV pada kacang tanah

       Diagnosis OPTK golongan virus merupakan langkah penting untuk menentukan virus penyebab penyakit yang terbawa media pembawa. Diagnosis menggambarkan tentang rangkaian kegiatan deteksi dan identifikasi patogen penyebab penyakit, sehingga dapat ditentukan spesies virus penyebab penyakit yang terbawa oleh media pembawa tersebut. Metode diagnosis virus penyebab penyakit tanaman ada beberapa antara lain pengujian melalui pengamatan badan inklusi virus, pengujian menggunakan tanaman indikator, pengujian secara serologi/ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay), dan secara molekuler. Sensitifitas masing-masing metode tergantung pada jenis virus dan jumlah titer virus pada tanaman terinfeksi. Untuk virus - virus golongan Tobamovirus dapat diamati badan inklusinya dengan mudah namun tidak demikian halnya dengan virus.

METODE DIAGNOSIS OPTK GOLONGAN VIRUS
Metode Diagnosis secara Biologi
Pemeriksaan gejala penyakit pada tanaman atau bagian tanaman  
          Pemeriksaan berdasarkan gejala penyakit pada tanaman atau bagian tanaman (termasuk benih) dapat membantu diagnosis awal penyebab penyakit tanaman oleh virus. Tanaman atau bagian tanaman dengan gejala spesifik dapat di deteksi berdasarkan metode Ini. Pemeriksaan dapat dilakukan terhadap keberadaan badan inklusi partikel virus, terjadinya nekrosis pada jaringan floem, atau deposisi enzim kalose (Hunter D. 2001)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar